Rabu, 29 Januari 2014

Aku Juga Memiliki Kahyangan

Well life will pass me by if i don’t open up my eyes. Well, that’s fine by me” –AVICII–

Hal ini berawal dari sebuah tulisan yang ditulis oleh Dara Prayoga berjudul Yth, Ayah yang Kuharap Menjadi Ayahku yang kubaca pada siang hari 26 Januari 2014. Aku sendiri tak mengenal Dara Prayoga. Aku hanya mengenalnya melalui timeline twitter seseorang. Seorang pengamat hidupkah aku tak peduli. Aku hanya tertarik dengan yang ia tulis. Mengenai ‘kahyangan’ atau tokoh Ayah penjaga kahyangan tersebut, dan juga bidadari kecilnya.

Kamis, 07 Februari 2013

Biarkan Malam Ini Saja

Sesaat setelah mengerjap-mengerjapkan mata dan mengumpulkan nyawa, kusadari bahwa kini aku telah berada cukup jauh dari penjara surgaku tercinta, Banyuwangi. Kereta yang kunaiki berhenti manis di depan Stasiun Bangil, menunggu kereta Penataran dari arah berlawanan. Disebelahku, kulihat... putri itu sedang tertidur. Seorang putri yang telah menyihirku bahkan sejak masa orientasi lalu.
Suasana hiruk pikuk ini yang membuatku terbangun. Kupalingkan wajah ke depan, seorang temanku masih tertidur pulas seakan tak ada keramaian disini dan yang temanku lainnya berdiri di bordes ujung gerbong memandang keluar berkeliling, kelihatannya ia sangat menikmati perjalanannya. 
Kami perkirakan pukul 2 siang nanti kereta akan sampai di Stasiun Gubeng. Lalu kami akan beristirahat sebentar di sana sembari menunggu kereta kami selanjutnya yang menuju ke Bandung.

Minggu, 26 Agustus 2012

Galau at 9.30PM


Di sebuah kafe di pinggir perempatan jalan. Aku hanya menikmati suasana malam kotaku dengan diiringi simfoni dari kendaraan yang lewat. Suasana yang kota banget. Kebetulan aku tak pesan apa-apa disini,  ada sms dari Dani dan  aku langsung meluncur disini.
Dua orang disebelahku ini sepertinya sibuk sendiri. Dani meminjam notebookku dan mulai ber-twitter ria. Sedangkan Rida menunduk terpaku pada layar BB-nya.
“Wahahaha........ Liat nih” Kata Dani saat melihat timeline twitter miliknya.