Minggu, 26 Agustus 2012

Galau at 9.30PM


Di sebuah kafe di pinggir perempatan jalan. Aku hanya menikmati suasana malam kotaku dengan diiringi simfoni dari kendaraan yang lewat. Suasana yang kota banget. Kebetulan aku tak pesan apa-apa disini,  ada sms dari Dani dan  aku langsung meluncur disini.
Dua orang disebelahku ini sepertinya sibuk sendiri. Dani meminjam notebookku dan mulai ber-twitter ria. Sedangkan Rida menunduk terpaku pada layar BB-nya.
“Wahahaha........ Liat nih” Kata Dani saat melihat timeline twitter miliknya.

Dibaliknya layar laptop ke arah Rida. Dan terpampang jelas disana bahwa timeline penuh dengan mention-mention antara Haha dengan Fitri.
“Dani....!!!! Jangan diliatkan ke aku. Aku galau!!!!!” Kata Rida.
Setelah itu sepi, aku dan Dani hanya menahan tawa. Rida menerawang, seperti air mata akan segera jatuh membasahi kacamata perseginya. Namun itu tak terjadi, ia hanya terdiam.
Aku juga melamun, menghabiskan french fries yang tak dihabiskan oleh Rida. Sedang Dani, pandangannya masih tertancap pada layar notebook yang menampilkan akun twitternya. Ia sepertinya tak memedulikan es jeruk yang dipesannya mulai mencair.
“Katanya masih sayang, kok dia deketin Fitri sih???” Kata Rida tiba-tiba.
Aku dan Dani berpandangan lalu tertawa terbahak-bahak. Benar-benar lucu, tertawaku dan Dani benar-benar lepas sampai-sampai pengunjung kafe yang lain melihati.
Ceritanya begini. Beberapa hari yang lalu. Dengan tergagap-gagap Haha menyatakan cintanya pada Rida. Namun Rida menolaknya. Dan Haha bilang bahwa meskipun ditolak dia akan tetap sayang Rida.
“Aku takut PHP-in dia ya......” Kata Rida.
“Alah, gapapa sekali-kali. Kayak aku nih, Mr. PHP. Hahaha” Jawab Dani.
“Udah mbak, sampeyan Miss PHP-nya...... Hahaha” Kataku, ikut tertawa....
“Uhhhhhh........” Rida jengkel.
Dani membalik-balik lagi timeline-nya. Lalu kembali tertawa......
“@Haha masih unyu.an aku RT @Fitri kenapa? Lucu ya ava.ku. Unyu ya aku waktu kecil :D”
Rida manyun. Mungkin tenggelam dalam sarkasme. Sebenarnya dirinya sendiri tak bisa menyangkal bahwa dia juga sayang sama Haha. Tapi mengingat dirinya sendiri yang gampang bosan. Dia jadi takut untuk memuli hubungan dengan orang lain.
“Ngga konsisten banget. Katanya sayang. Tapi gitu. Kemarin Tika marah-marah liat ini, katanya ini Fitri yang ngga tau atau Fitri yang kurang ajar”
Dani lalu terdiam, pandangannya teralih ke arah Rida.
“Sekarang gini aja. Anggap aja masalah ini dianalogikan sama ndaftar kuliah. Kalo misal kamu ngebet pengen masuk sebuah universitas, terus ternyata kamu ngga diterima. Kamu pasti akan cari alternatif universitas yang lain, tapi hal itu ngga akan mbuat kamu benci sama universitas tujuanmu yang pertama kan. Kamu akan tetep pengen masuk universitas yang pertama tapi karena keadaan kamu harus masuk ke universitas tujuanmu yang kedua. Begitu juga si Haha, mungkin dia masih sayang ke kamu. Tapi mau ngga mau dia juga harus cari lagi dong. Ngga mungkin dia nungguin kamu nelpon dia, Hei, kamu aku terima. Ngga kan?? Udah ngga usah galau-galauan.”
Rida tersenyum. Ekspresi “Oh, iya ya..” tergambar di raut wajahnya.
“Ayo pulang, udah malem aku ngantuk.” Kata Rida. Saat itu jam menunjukkan pukul 9.30 malam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar