Sabtu, 21 Juli 2012

Asas Aufbaw dan Penggunaannya

Kalo dihitung-hitung, berapa banyak sih dari kalian yang suka pelajaran kimia?
Dikit kayaknya.
"Iya kak, udah banyak ngitungnya masih harus ngapalin"
Tapi coba bayangin kalau 4 milyar penduduk dunia satu suara seperti kutipan diatas. Semuanya ngga ada yang suka sama mapel yang satu ini. *bayangin.

Jaman dahulu orang purba belajar sesuatu dengan berbagai cara, memanfaatkan 5 indera yang dipunyainya. Misal : ketika pertama kali tahu tentang api, mereka bilang 'apaan sih ini? terang banget... pegang ah.... (dengan bahasa mereka, ngga tahu gimana)'. Apa yang terjadi? panas pastinya, melepuh tangannya.
Back on topic. Maka dari itu manusia belajar, belajar dan belajar (dalam konteks ini kimia) dan muncul ahli-ahli kimia yang menemukan suatu teorema, hukum, postulat atau apalah namanya yang berguna untuk kehidupan manusia. Dan membuat kita tahu bahwa nasi itu bisa dimakan, bensin ngga boleh diminum, kebanyakan alkohol bikin mabok, tanpa harus icip-icip kaya orang purba pegang api tadi. Makanya belajar! belajar! belajar!

Wah, malah tidur.... bangun woi!!
Ya kamu!! cuci muka dulu biar asik nyimaknya.....
Udah?
Bukannya si Admin sok menggurui, tapi kan yang namanya manusia harus saling berbagi sharing bahasa kerennya...
Siapa tahu berguna.
Ok, sekarang kita belajar kimia yang sederhana dahulu. Yaitu asas aufbaw.

Penjelasan dari om wikipedia seperti ini
Asas Aufbau (berasal dari Bahasa Jerman Aufbau yang berarti "membangun, konstruksi") adalah bagian penting dalam konsep konfigurasi elektron awal Bohr. Ia dapat dinyatakan sebagai:
Terdapat maksimal dua elektron yang dapat diisi ke dalam orbital dengan urutan peningkatan energi orbital: orbital berenergi terendah diisi terlebih dahulu sebelum elektron diletakkan ke orbital berenergi lebih tinggi.
Asas ini bekerja dengan baik (untuk keadaan dasar atom-atom) untuk 18 unsur pertama; ia akan menjadi semakin kurang tepat untuk 100 unsur sisanya. Bentuk modern asas Aufbau menjelaskan urutan energi orbital berdasarkan kaidah Madelung, pertama kali dinyatakan oleh Erwin Madelung pada tahun 1936.
Orbital diisi dengan urutan peningkatan n+l;
Apabila terdapat dua orbital dengan nilai n+l yang sama, maka orbital yang pertama diisi adalah orbital dengan nilai n yang paling rendah.
Sehingga, menurut kaidah ini, urutan pengisian orbital adalah sebagai berikut:
1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p
Asas Aufbau dapat diterapkan, dalam bentuk yang dimodifikasi, ke proton dan neutron dalam inti atom.
Diagram Asas Aufbaw, dimana untuk kulit S elektron maksimalnya 2, kulit p 6, dst.

Penggunaan (lihat arah panah pada diagram)
2He = 1s2 = 2 (No. atom He)
10Ne = 1s2 2s2 2p6 =2+2+6 = 10 (No. atom Ne)

Menyingkat Penulisan Konfigurasi
Menyingkat penulisan konfigurasi dilakukan dengan cara menuliskan rumus unsur gas mulia VIII A (2He, 10Ne, 18Ar, 36Kr, 54Xe, 86Rn) yang terletak sebelum unsur yang dimaksud.
Contoh :
Unsur Besi (Fe) memiliki no atom 26, konfigurasi elektronnya berarti :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6 (terlalu panjang)
Diketahui unsur 26Fe terletak diantara 18Ar dan 36Kr, maka menurut cara kita ambil 18Ar.
Konfigurasi 18Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Lalu disingkat menjadi = [Ar] 4s2 3d6
Contoh lagi :
52Te (Telurium) = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p4 (panjang amat)
terletak antara 36Kr dan 54 Xe, maka kita ambil 36Kr
Konfigurasi 36Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
Disingkat jadi = [Kr] 5s2 4d10 5p4

Konfigurasi Ion
20Ca (Kalsium)= [Ar] 4s2
Jika 20Ca2+ konfigurasinya gimana?
Ca2+ berarti melepas 2 elektron menjadi 18 yang asalnya 20. Lho? kan 18 no. atomnya si Ar. Terus nyingkatnya gimana?
Kita gunakan unsur gas mulia sebelum Ar yaitu 10Ne
Jadi konfigurasi elektronnya
[Ne] 3s2 3p6 4s0 = 10+2+6=18
Contoh lagi :
(Bromin) 35Br- (mendapat satu elektron) maka elektronnya menjadi 36. 36 kan no. atomnya Kr. dan unsur gas mulia diatas Kr adalah Ar. Jadi konfigurasinya :
[Ar] 4s2 3d10 4p6 = 18+2+10+6=36

Konfigurasi Elektron Tereksitasi
Pengertiannya gini, subkulit atom yang penuh (misal kulit d penuhnya 10 elektron) dan yang separuh penuh (kalau d max.nya 10 berarti separuh penuhnya 5 dong) itu lebih stabil daripada yang ngga penuh (misal penuhnya 10 cuma terisi 9,8,dll) atau ngga separuh penuh (misal separuh penuhnya 5 cuma terisi 4,3,dll)
Contoh :
24Cr (Krom) = [Ar] 4s2 3d4 = 18+2+4=24 (tidak stabil)
sub kulit d cuma terisi 4 elektron sedangkan max.nya 10 elektron dan setengahnya 5 elektron. maka subkulit d membutuhkan 1 elektron untuk mencapai keseparuhpenuhan. Nyomot darimana '1' tadi. Ya dari sub kulit s sehingga elektron di kulit s tinggal 1 dari asalnya 2 elektron.
dari cara diatas maka konfigurasinya menjadi :
24Cr = [Ar] 4s1 3d5 = 18+1+5=24 (sama-sama 24 elektron dan stabil)
Contoh lagi :
29Cu (Tembaga)= [Ar] 4s2 3d9 = 18+2+9=29
9 jadikan penuh (10 elektron) dengan cara nyomot satu dari kulit s, sehingga konfigurasinya :
29Cu = [Ar] 4s1 3d10 = 18+1+10=29 (sama-sama 29 elektron dan stabil)
Contoh lagi II :
74W (wolfram) = [Xe] 6s2 4f14 5d4 = 54+2+14+4=74
ambil 1 elektron dari s bukan dari f karena kulit s terletak sebelum kulit d dan jika mengambil dari kulit f yang terjadi malah semakin tidak stabil.
maka konfigurasinya
74W = [Xe] 6s1 4f14 5d5 =54+1+14+5=74 (sama-sama 74 elektron dan stabil).

Sekian sharing kali ini. Perlu diketahui asas aufbaw memiliki beberapa kelemahan (dapat dibaca di literatur lain). Tetap belajar. Karena tujuan akhir belajar bukan menjadi pandai namun menjadi mengerti. Mohon maaf jika ada kesalahan dan si Admin tetap mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan tulisan-tulisan untuk kebaikan bersama, Assalamualaikum :)

2 komentar:

  1. aku bingung T^T kan di wiki itu ada pengecualian kaidah madelung, maksudya apa tu min ?

    BalasHapus
  2. karena aturan aufbaw ini ada sedikit pemaksaan di dalamnya. maka ada aturan penghitungan yang lain yaitu kaidah madelung. si Admin sendiri belum terlalu paham, harus belajar lebih dalam lagi

    BalasHapus